Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB) tengah menyiapkan beberapa skenario untuk insentif bagi guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan tenaga pendidik di daerah 3T harus diberi perhatian khusus oleh pemerintah.
Alasannya karena mereka melakukan pengabdian mendidik anak-anak di daerah yang aksesnya sulit dijangkau.
Ini pun sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait menyiapkan pengembangan insentif bagi guru di 3T.
Soal penataan SDM sangat penting, karena pemerintah ingin Indonesia-Sentris ini bukan hanya pembangunan infrastrukturnya yang merata, tetapi juga pembangunan SDM-nya. Dan guru menjadi bagian penting pembangunan SDM agar merata di seluruh Indonesia,”
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah membuka dan menyediakan formasi guru di daerah-daerah 3T. Sayangnya, formasi di daerah 3T masih banyak yang tidak terisi.
“Termasuk untuk seleksi 2023, saya cek di BKN, formasi guru di beberapa daerah seperti Maluku, Maluku Utara, NTT, Kalimantan Utara, Papua, Aceh, sangat minim pelamar dan bahkan sebagian tidak ada sama sekali,” kata Anas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu pihaknya bersama Kementerian Pendidikan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menyiapkan sejumlah solusi untuk memudahkan pengisian talenta guru di daerah 3T.
Salah satunya dengan talenta yang telah mendapat beasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan ditempatkan di daerah 3T untuk jangka waktu tertentu.
“Ini tentu juga menjadi solusi, di samping tetap harus ada skema insentif yang adil, layak, dan kompetitif,” kata Anas.