Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mendata setidaknya ada 21 rumah warga di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat terdampak puting beliung pada Sabtu (24/2/2024) lalu. Tak hanya itu, proses asesmen kerusakan rumah juga terus dilakukan oleh BPBD.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tulungagung, Tofik Priyadi mengatakan, peristiwa angin puting beliung ini terjadi akibat di wilayah Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, terjadi hujan deras disertai angin.
Yang mana sebanyak 21 rumah warga terdampak bencana angin puting beliung tersebut. Diketahui bencana angin puting beliung ini terjadi pada Sabtu (24/2/2024) pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan laporan, bagian atap dari puluhan rumah itu berjatuhan diterpa angin kencang. Diketahui atap dari puluhan rumah itu terbuat dari genteng, asbes dan galvalum. Mendapati laporan itu, pihaknya mendatangi rumah terdampak untuk melakukan penanganan.
“Saat kami tiba, kami memberikan bantuan berupa terpal untuk menutup sementara atap yang berlubang dan memberikan bantuan sembako,” kata Tofik Priyadi, Senin (27/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian untuk tindak lanjut dari bencana tersebut, hingga kini pihaknya masih melakukn asesmen tingkat kerusakan dan total bantuan yang diperlukan untuk penanganan rumah terdampak. Yang mana upaya ini dilakukan untuk menyediakan bantuan atap bagi rumah terdampak.
Selain melalui BPBD, pihaknya juga sudah meminta Pemdes setempat agar turut membantu memberikan bantuan material bagi rumah yang terdampak.
Diketahui Pemdes memberikan 10 genteng untuk setiap rumah yang terdampak. Yang mana sisanya akan ditutup oleh BPBD Tulungagung.
“Anggaran untuk bantuan bencana di awal tahun ini sudah terkuras setelah adanya bencana yang sama pada awal bulan Februari 2024 kemarin. Kita masih mengusulkan ke Provinsi dan pusat untuk pemberian bantuan material. Makanya setidaknya pemdes juga bisa membantu,” ucapnya.
Tak hanya rumah, hujan deras disertai angin kencang ini juga mengakibatkan tanggul sungai jebol. Diketahui tanggul sungai itu jebol selebar 4 meter dengan kondisi air sungai yang surut.
Kemudian untuk penanganan tanggul tersebut, proses penutupan tanggul yang jebol tersebut telah dilakukan sejak Rabu (26/2/2024).
Yang mana pihaknya memastikan penutupan tanggul ini dapat selesai secepatnya agar apabila terjadi hujan, air sungai tidak tumpah ke permukiman warga.
“Hari ini sudah proses penutupam tanggul yang jebol itu, untungnya air sungai sedang surut, tetapi kalau hujan berpotensi naik lagi. Pengerjaan seharusnya selesai hari ini, jadi agar saat hujan, air tidak meluber ke permukiman,” pungkasnya.***