SURABAYA, Jejakjurnalis.id – Di tengah pesatnya perubahan lanskap media, peran wartawan kian vital sebagai garda terdepan penyaji informasi, edukator publik, sekaligus pengawas jalannya pemerintahan. Namun, untuk menjalankan peran mulia ini, dibutuhkan lebih dari sekadar semangat; kompetensi dan profesionalisme yang teruji adalah kunci. Di sinilah Wakomindo (Wartawan Kompetensi Indonesia) hadir, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengangkat kualitas insan pers di Tanah Air.
Sebagai organisasi profesi yang fokus pada pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW), Wakomindo telah menjadi pilar penting dalam mewujudkan wartawan yang kompeten, independen, dan berintegritas.
SKW: Bukan Sekadar Formalitas, tapi Fondasi Profesionalisme
Dedik Sugianto, Ketua Umum Wakomindo, menjelaskan bahwa organisasi ini bermula dari semangat untuk menciptakan ekosistem pers yang sehat dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, Wakomindo aktif bekerja sama dengan LSP Pers Indonesia dalam menyelenggarakan SKW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“SKW bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah proses penting untuk mengukur dan mengesahkan kemampuan seorang wartawan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya sesuai standar etika dan profesionalisme,” tegas Dedik pada Selasa (3/6).
SKW adalah alat ukur yang dirancang untuk memastikan seorang wartawan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etika yang diperlukan dalam menjalankan profesinya secara efektif. Dalam lingkup Wakomindo, SKW mencakup berbagai aspek, mulai dari penguasaan kaidah jurnalistik, kemampuan investigasi, penulisan berita, hingga pemahaman mendalam tentang kode etik jurnalistik dan peraturan perundang-undangan terkait pers.
Manfaat SKW: Mendorong Kualitas Pers Nasional
Menurut Dedik Sugianto, manfaat SKW sangatlah beragam, baik bagi wartawan itu sendiri maupun bagi industri pers secara keseluruhan.
Pertama, SKW mendorong wartawan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Proses persiapan SKW seringkali menjadi momentum penting bagi wartawan untuk merefleksikan praktik jurnalistik mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Kedua, Sertifikat Kompetensi Wartawan yang berlogo Lambang Negara Burung Garuda adalah bukti konkret akan kompetensi. Ini memberikan nilai tambah dan pengakuan di mata publik, rekan seprofesi, maupun lembaga-lembaga yang membutuhkan informasi kredibel.
Ketiga, dengan wartawan yang kompeten, publik akan menerima informasi yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. SKW sangat membantu meminimalisir penyebaran hoaks dan informasi yang menyesatkan.
Keempat, ketika wartawan dinilai profesional, kepercayaan publik terhadap media secara keseluruhan akan meningkat. Ini sangat krusial bagi keberlangsungan demokrasi dan fungsi kontrol sosial pers.
Kelima, SKW membantu menciptakan standar yang jelas bagi profesi wartawan, sehingga ada tolok ukur yang sama bagi seluruh insan pers di Indonesia.
Dedik Sugianto menambahkan, Wakomindo tidak hanya sekadar menyelenggarakan SKW. Lebih dari itu, organisasi ini berperan aktif melakukan sosialisasi mengenai pentingnya SKW kepada wartawan, serta menekankan integritas dan etika jurnalistik sebagai fondasi utama profesi wartawan, seperti yang ia sampaikan sebagai Pemimpin Redaksi media Sindikat Post.
Menjawab Tantangan Era Digital
Perjalanan Wakomindo dalam meningkatkan kompetensi wartawan tentu tidak lepas dari tantangan. Era digital membawa disrupsi signifikan bagi industri media. Kecepatan informasi, munculnya media baru, serta isu hoaks dan disinformasi menjadi pekerjaan rumah bersama.
Dalam menghadapi ini, Wakomindo memiliki peran strategis untuk mengedukasi agar wartawan masa kini tidak hanya menguasai platform tradisional, tetapi juga keterampilan jurnalisme digital, verifikasi informasi online, dan pemahaman tentang algoritma media sosial.
“Wakomindo dapat memfasilitasi kerja sama antara wartawan dari berbagai platform media untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik,” ujar Dedik Sugianto. Organisasi ini juga terus memantau dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang memengaruhi cara wartawan bekerja dan publik mengonsumsi informasi.
Wakomindo, dengan komitmennya terhadap peningkatan kompetensi dan profesionalisme wartawan, merupakan aset berharga bagi pers Indonesia.
“Melalui SKW yang berkelanjutan dan program-program edukasi lainnya, Wakomindo berupaya menciptakan generasi wartawan yang tidak hanya cakap dalam memberitakan, tetapi juga bertanggung jawab dan berintegritas. Dengan demikian, pers Indonesia akan semakin kuat, kredibel, dan mampu menjalankan perannya sebagai pilar keempat demokrasi dengan optimal,” pungkas Dedik Sugianto.












