Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Prevalensi balita stunting di Tulungagung sempat meningkat pada bulan timbang di Februari hingga Agustus.
Diketahui pada bulan Februari prevalensi stunting ada 4,25 persen dan Agustus ada 4,46 persen.
Penyebabnya, jadwal timbang dengan kegiatan masyarakat setempat kerap kali bertabrakan sehingga terdapat perubahan dalam penetapan jadwal posyandu yang lebih fleksibel.
Diketahui kini jumlah prevalensi balita stunting di bulan November turun menjadi 3,96 persen atau 2.229 balita kurang gizi.
Kasi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Aris Setiawan mengatakan, prevalensi stunting pada bulan timbang di Februari sekitar 4,25 persen.
Kemudian pada bulan timbang di bulan Agustus naik menjadi 4,46 persen. Berdasarkan data, diketahui tidak ada peningkatan kasus stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, jumlah bayi timbang pun juga tidak ada peningkatan signifikan.
“Kasusnya tetap tetapi prevalensinya stunting naik,” jelasnya, Senin (27/11/2023).
Kemudian pihaknya melakukan analisa pada bulan timbang selanjutnya. Diketahui pada bulan timbang di Agustus bebarengan dengan musim panen sehingga banyak balita tidak dibawa ke posyandu untuk melakukan penimbangan. Ditambah belum ada sweeping atau kunjungan rumah.
Ternyata pada bulan timbang di Agustus hingga September itu bebarengan dengan musim panen sehingga banyak balita yang tidak ikut timbang di posyandu. Akhirnya prevalensinya naik,” ucapnya.
Perhatian ini membuat sistem timbang pada posyandu menjadi lebih fleksibel. Pasalnya, kini posyandu akan mengikuti jadwal timbang yang telah disepakati oleh masyarakat setempat. Sebelumnya banyak masyarakat yang tidak bisa mengantar balitanya timbang lantaran terbentur dengan jadwal kerja.