Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Candi Gayatri merupakan salah satu situs yang bersejarah dan biasa dijadikan sebagai tempat wisata di Kabupaten Tulungagung.
Candi ini terletak di Dusun Dadapan, Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Candi Gayatri biasanya juga disebut dengan nama Candi Boyolangu, karena tempatnya yang berada di Boyolangu.
Candi Gayatri baru ditemukan pada tahun 1914 di bawah gundukan tanah.

Pada akhirnya candi ini oleh masyarakat zamannya digali dan dibersihkan dan dikenal dengan bangunan induk pewara, sebab bangunan candi ini termasuk bangunan yang besar daripada bangunan candi lainnya dan berada di tengah.
Keberadaan dari candi ini lalu diverifikasi oleh ahli arkeologi dan disebutlah sebagai Candi Gayatri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bangunan Candi Gayatri berundak. Bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan lebar dan panjang candi 11,40 meter sedangkan ketinggian dari candi gayatri sendiri 2,30 meter dengan mengambil ukuran dari sisi selatan candi.
Melihat sejarahnya sendiri Candi Gayatri adalah pemakaman seorang anak Kertanegara Singosari yang pertama.
Gayatri sendiri pada masa Kerajaan Majapahit di persunting oleh Raden Wijaya yang merupakan raja pertama dari Kerajaan Majapahit.
Gayatri sendiri pada masa hidupnya disebut juga sebagai Rajapadmi, sebab beliau juga sebagai seorang biksuni atau pendeta wanita dari agama Budha.
Candi Gayatri sendiri di bangun pada masa Kerajaan Majapahit dengan raja pada masa itu adalah Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 – 1389 Masehi.
Menurut sejarahnya juga kisah dan peristiwa berdirinya pemakaman Rajapadmi ini telah tertulis juga dalam Kitab Negarakertagama dengan nama Prajna Paramita Putri.
Keterangannya dalam website resmi pemerintah Kabupaten Tulungagung atau Kabar Tulungagung menyebutkan bahwa Candi Sanggrahan, terletak tidak jauh dari Candi Gayatri merupakan bangunan yang dulunya juga digunakan untuk tempat persinggahan para pembawa jenazah Rajapadmi atau Ratu Gayatri.
Sedangkan untuk kepercayaan masyarakat yang ada, Candi Gayatri merupakan tempat penyimpanan abu Jenazah milik Ratu Gayatri.
Selain menjadi biksuni, Ratu Gayatri juga menjadi seorang permaisuri yang sangat berjasa untuk Kerajaan Majapahit.
Sebab saran atau ide yang beliau berikan dan lakukan sering menjadi pertimbangan dari sang Raja Raden Wijaya untuk memutuskan sebuah keputusan kerajaan.
Nyatanya keadaan tersebut berbanding terbalik dengan sekarang. Banyak dari masyarakat yang melupakan jasa Gayatri (Permaisuri Raden Wijaya) dan bahkan jarang sekali yang tahu sejarah tentang beliau.***












