Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Satu petugas Linmas di Tulungagung meninggal usai bertugas menyelenggarakan pemilu. Diketahui korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. Mendapati hal ini, pihak KPU mengupayakan agar keluarga korban mendapatkan santunan atas peristiwa tersebut.
Komisioner KPU Tulungagung, Muchamat Amarodin membenarkan adanya satu petugas Linmas Imam Rochimi yang bertugas di TPS 007 Desa Notorejo Kecamatan Gondang Tulungagung meninggal dunia pada Minggu (18/2) pagi. Berdasarkan laporan, korban mengeluh sakit pasca bertugas dalam penyelenggaraan pemilu pada Rabu (14/2) hingga Kamis (15/2/2024).
“Dia merasa tidak enak badan pasca bertugas pada Rabu (14/2/2024) hingga Kamis (15/2/2024),” jelasnya Minggu (18/2/2024).
Merasa sakit, korban memutuskan untuk beristirahat di kediamannya. Namun rasa sakit yang diderita korban tidak kunjung sembuh sehingga pihak keluarga memutuskan untuk membawa korban ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui berdasarkan diagnosa medis, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi. Yang mana penyakit yang diderita korban berimbas pada gejala stroke sehingga membuat korban kehilangan nyawa pada Minggu (18/2) pukul 10.00 WIB.
“Diagnosanya korban punya riwayat penyakit darah tinggi dan imbasnya ke stroke juga dan meninggal pada Minggu (18/2/2024) pagi,” ucapnya.
Mendapati hal tersebut, pihaknya meminta keterangan kronologi atas meninggalnya petugas Linmas tersebut. Laporan kronologi ini nantinya diperlukan sebagai syarat untuk pemberian santunan terhadap korban.
Berdasarkan juknis, petugas yang meninggal pasca penyelenggaraan pemilu akan mendapatkan santunan Rp36 juta.
“Mulai masuk rumah sakit itu kapan dan gejalanya seperti apa. Ya mudah-mudahan nanti korban termasuk yang bisa kita beri santunan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PPS Desa Notorejo, Nurdin mengatakan, apabila korban sempat mengeluhkan kecapekan waktu melaksanakan tugas menjaga keamanan di TPS. Tentu hal yang sama juga dirasakan oleh petugas penyelenggara pemilu secara keseluruhan.
“Waktu bertugas korban sempat mengeluhkan kalau hari ini capek sekali,” jelasnya.
Kendati demikian, korban tetap menuntaskan tugasnya hingga selesai. Setelah pulang, jadwal mengambil upah bertugas sebagai penyelenggara pemilu dijadwalkan pada Kamis (15/2/2024) malam. Yang mana korban juga masih nampak pada pertemuan tersebut.
“Itu belum ada keluhan apa-apa, masih kelihatan,” ucapnya.
Baru ke esokkan harinya, korban mengeluhkan sakit ke pihak keluarga pada Jumat (16/2/2024). Berdasarkan laporan, korban mulai tidak sadarkan diri setelah mandi dan sarapan.
Mendapati hal tersebut, korban pun langsung dilarikan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.
“Setelah mandi itu korban sempat sarapan dan kembali lagi ke kamar. Nah setelah itu diajak bicara sudah sulit nglantur, tidak sadar gitu tapi masih bisa melihat. Langsung dibawa ke RSUD dr. Iskak,” pungkasnya.***