Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Antusiasme pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tulungagung tak terbendung saat mengikuti perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
Perekaman pada ratusan pelajar ini dilakukan guna pendataan hak pilih dari kalangan pelajar menjelang gelaran pesta demokrasi pada Pemilu mendatang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Tulungagung, Nina Hartiani mengatakan, kepemilikan e-KTP menjadi sangat krusial lantaran memiliki peran penting dalam menggunakan hak pilih pada Pemilu di bulan Februari mendatang.
Tak hanya itu, hak pilih dari kalangan pelajar pun tak kalah pentingnya untuk dapat menggunakan hak pilihnya pada gelaran pesta demokrasi tersebut.
Mendapati hal tersebut, pihaknya lakukan pelayanan dengan metode jemput bola untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat Tulungagung yang belum memiliki KTP.
Bahkan pelayanan ini dinilai dapat memudahkan dalam perekaman serta pencetakan e-KTP bagi pemilih pemula yang datang dari kalangan pelajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sasaran kami pelajar yakni SMA/SMK sederajat yang usianya sudah masuk ke dalam daftar pemilih pemula. Dengan sistem jemput bola ini, mereka akan lebih mudah dalam merekam atau mencetak e-KTP,” jelasnya Selasa (16/1/2024).
Pelayanan jemput bola ini, dilakukan dengan cara mendatangi satu per satu sekolah tingkat SMA/SMK sederajat di Tulungagung.
Yang mana kedatangan tersebut guna melakukan perekaman serta pencetakan e-KTP di tempat. Diketahui kini telah ada dua sekolah yang didatangi yakni di SMK Rejotangan dan SMA Negeri Pakel.
Lanjut dia, dalam satu hari pihaknya hanya dapat memberikan pelayanan satu kali untuk satu sekolah.
Sebab, antusiasme pelajar dalam melakukan perekaman dan pencetakan e-KTP sangatlah tinggi.
Menurutnya dalam satu kali kunjungan saja, terdapat ratusan pelajar hadir untuk melakukan perekaman dan pencetakan e-KTP.
“Satu sekolah itu jumlahnya 100 lebih yang mengikuti perekaman dan pencetakan e-KTP. Saat ini sudah ada dua sekolah, jadi totalnya ada 200-an lebih pelajar yang sudah merekam dan mencetak e-KTP,” ucapnya.
Masalahnya, pihaknya tidak dapat melakukan pelayanan jemput bola tersebut terhadap sekolahan secara asal.
Sebab, adanya kegiatan sekolah maupun ujian sehingga membuatnya terlebih dulu mengatur janji kepada pihak kepala sekolah.
Tak hanya memberikan layanan pencetakan dan perekaman e-KTP, pihaknya juga menerima aktivasi e-KTP serta aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Kini setidaknya telah ada 10 ribu warga yang telah mengaktifkan IKD. IKD sendiri sebenarnya hampir mirip dengan e-KTP.
Hanya saja, IKD bersifat digital dan dapat digunakan sebagai pengganti e-KTP fisik.
Jadi kalau ada masyarakat yang lupa membawa e-KTP, bisa menunjukkan identitas diri mereka melalui IKD ini. Jadi para pelajar yang kami layani juga langsung kami aktifkan IKD-nya,” pungkasnya.