Ombak mencapai ketinggian 5 meter, Nelayan di Tulungagung Berhenti Melaut.

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 18 Maret 2024 - 05:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TULUNGAGUNG,AZMEDIA.CO.ID– Mayoritas perahu nelayan Pantai Popoh Tulungagung sandar di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Jumat (15/3/2024).
Sudah dua minggu para nelayan tidak melaut, karena ombak besar yang sedang melanda.

medium 7244274bbc272099bab09c1f80d99d95 Ombak mencapai ketinggian 5 meter, Nelayan di Tulungagung Berhenti Melaut.

Menurut salah satu juragan kapal nelayan, Mohammad Sadat, ombak di tengah mencapai 4-5 meter.

Situasi ini membahayakan keselamatan, sehingga para nelayan memilih berhenti melaut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebelumnya memang sudah ada peringatan tertulis dari BMKG terkait gelombang tinggi,” ungkap Sadat, Jumat (15/3/2024).

Meski demikian, untuk nelayan dengan kapal kecil masih berani melaut.

Mereka biasanya mencari ikan 1-2 mil, sehingga ombaknya tidak sebesar di tengah.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Paling Ngeri di Tahun 2024

Menggunakan jaring dasar atau jaring titil, para nelayan ini bisa menangkap kakap kecil atau ikan layur.

“Kalau masih ada stok ikan, biasanya nelayan-nelayan kecil itu. Kalau yang besar berhenti total,” sambung Sadat.

Para nelayan kapal kecil ini hanya bisa melaut saat pagi hari hingga pukul 11.00 WIB, saat laut masih tenang.

Setelah jam 11.00 WIB, angin kencang bertiup hingga malam hari.

Cuaca buruk ini diperkirakan berlangsung sampai Senin (18/3/2024).

Cuaca buruk juga sempat diwarnai banjir rob atau banjir karena air laut pasang, Kamis (14/3/2024).

Salah satu permukiman yang terdampak adalah kampung nelayan Pantai Sidem Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung.

“Tapi air tidak sampai masuk ke permukiman warga. Hanya di sekitar warung lokasi wisata,” ujar Ketua Relawan Bencana Pantai Sidem, Sumarianto.

Baca Juga :  Tempat Berbuka Puasa yang Hits dan Viral di Tulungagung, Serasa berada di Luar Negeri

Banjir rob ini tidak sampai menyebabkan kepanikan warga.

Dalam waktu tak berapa lama, air laut kembali surut dan situasi kembali normal.

Sebelumnya, warga Sidem telah terbiasa mengalami rob yang menjangkau permukiman mereka, dengan ketinggian sekitar 30 cm.

“Yang kemarin itu tidak sampai saya laporkan, karena situasinya tidak membahayakan,” ucap Sumarianto.

Berita Terkait

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung
Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata
204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito
Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Bupati Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Aktivis
Pemkab Kediri Fasilitasi 85 Jenis Pelayanan di MPP
Bupati Hanindhito Larang ASN Pemkab Kediri Pamer Gaya Hidup Berlebihan
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:30 WIB

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:57 WIB

204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito

Selasa, 30 September 2025 - 16:27 WIB

Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan

Selasa, 30 September 2025 - 16:25 WIB

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Berita Terbaru

News Update

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Selasa, 30 Sep 2025 - 16:25 WIB