Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Jatah bantuan bedah rumah untuk masyarakat Kaupaten Tulungagung pada tahun 2024 ini mengalami penurunan drastis jika dibandingkan tahun sebelumya.
Sedangkan dari catatan koran ini, pada tahun 2023 kemarin total ada 356 bantuan bedah rumah untuk masyarakat Kabupaten Tulungagung. Sumber pendanaannya ada dua macam.
Pertama adalah dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Tulungagung sebanyak 120 bantuan, kedua ada dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebanyak 236 bantuan bedah rumah melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSBS).
Kepala Dinas Perkim Tulungagung, Anang Pratistianto menjelaskan diawal tahun ini sudah ada anggaran sebesar Rp1,3 miliar (M) dari APBD Tulungagung untuk 68 bantuan bedah rumah.
Setiap penerima manfaat, akan mendapatkan bantuan dana sebesar 20 juta untuk memperbaiki rumahnya agar menjadi rumah yang layak huni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puluhan bantuan tersebut akan diberikan untuk membangun rumah tidak layak huni (RTLH) yang didalamnya terdapat anak yang stunting.
Itu merupakan bentuk intervensi dari Dinas Perkim Tulungagung untuk menurunkan angka stunting di Bumi Lawadan ini.
“Mungkin saja ara-gara rumahnya tidak layak, sehingga ada anak yang stunting. Makanya tahun ini fokus kita adalah rumah yang ada lokus stuntingnya,” ungkap Anang.
Dia mengakui jumlah bantuan bedah rumah tahun ini sangat jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Faktornya, karena Tulungagung masih belum mendapatkan alokasi bantuan bedah rumah dari program BSBS yang pendanaannya bersumber dari APBN.
Diawal tahun berjalan seperti saat ini, program BSBS memang belum muncul dan biasanya. Bantuan itu biasanya akan muncul pada pertengahan tahun.
“Jumlahnya menurun sampai ratusan itu karena kita belum mendapatkan bantuan anggaran untuk bedah rumah dari program BSBS. Diawal tahun ini, program tersebut memang masih belum muncul,” katanya.
Tulungagung sendiri masih berpeluang mendapatkan tambahan dana dari negara untuk program bedah rumah itu.
Anang memastikan database RTLH di Tulungagung sudah dikirimkan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan persetujuan berapa alokasi bantuan yang diberikan.
“Program BSBS itu sudah ada databasenya tersendiri yang ada di pemerintah pusat sana. Kita sudah memasukkan database RTLH di Tulungagung, mereka (pemerintah pusat) tinggal meluncurkannya,” bebernya.
Diketahui, bantuan bedah rumah sangat dibutuhkan untuk Tulungagung. Karena sampai saat ini, setidaknya masih ada sekitar 5.000 rumah yang tergolong RTLH dan belum tertangani. Ribuan rumah itu tersebar di seluruh wilayah Tulungagung.
“Data kita masih ada sekitar 5000 RTLH yang belum tertangani,” pungkas Anang.***