Lahan Tol Kediri-Tulungagung yang Akan Menjadi Akses ke Bandara Dhoho Kediri Baru Siap 35,40 Persen

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 23 Januari 2024 - 06:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Meskipun proyek fisik Tol Kediri-Tulungagung (Ki Agung) akan mulai digarap awal Februari 2024, namun lahan yang akan dikerjakan masih jauh dari kata siap.
Hingga minggu ke empat, lahan yang akan digunakan untuk proyek pembangunan tol yang akan menjadi akses ke Bandara Dhoho Kediri ini ternyata yang sudah dibebaskan baru 35,40 persen.

Daftar Desa di Kabupaten Kediri terdampak tol Kediri Tulungagung Lahan Tol Kediri-Tulungagung yang Akan Menjadi Akses ke Bandara Dhoho Kediri Baru Siap 35,40 Persen

Untuk diketahui, ada empat kelurahan di Kota Kediri yang menjadi titik prioritas pembebasan tanah tol akses ke Bandara Dhoho, yakni Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kelurahan Mojoroto, Gayam, dan Bujel di Kecamatan Mojoroto.

Demi memenuhi kebutuhan tanah, panitia pengadaan tanah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus membebaskan 644 bidang di Kota Kediri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Luas tanah mencapai 330 ribu meter persegi, namun hingga sekarang yang sudah dibebaskan baru 228 bidang saja.

“Progres tanah yang sudah dibebaskan sebesar 35,40 persen,” kata Ketua Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Linanda Krisni Susanti seperti dikutip dari Radar Kediri (Jawa Pos Group) pada Senin (22/1).

Linanda Krisni Susanti menjelaskan bahwa tanah tol yang merupakan akses ke Bandara Dhoho Kediri ini memang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan lebih awal.

Baca Juga :  Indonesia Kian Mantap Tinggalkan Dollar AS

Untuk Kelurahan Mojoroto, semuanya terdampak untuk akses ke bandara. Oleh sebab itu, dari ke empat kelurahan tersebut, Kelurahan Mojoroto juga menjadi perhatian khusus.

Sedikitnya terdapat 294 bidang tanah terdampak di Kelurahan Mojoroto. Dengan adanya tambahan musyawarah yang dilakukan pada minggu lalu, menurut Nanda progres penilaian sudah mencapai 99 persen.

Hanya kurang dua bidang saja yang belum musyawarah karena ada kendala. Salah satunya waktu tim appraisal turun, ada temuan terkait daftar nominatif,” terangnya.

Perempuan yang akrab disapa Nanda ini juga menyebutkan bahwa adanya ketidaksesuaian tersebut terkait kelebihan luas bangunan yang terdeteksi oleh tim penilai di lapangan.

Nanda juga menjelaskan bahwa minggu lalu warga terdampak tol di Kelurahan Mojoroto kembali mengikuti musyawarah selama tiga hari berturut-turut.

Ada sebanyak 83 bidang diajak musyawarah pada Selasa (16/1) lalu, kemudian 55 bidang lainnya menyusul pada Rabu (17/1). Adapun tiga bidang sisanya mengikuti musyawarah pada Rabu (17/1) lalu.

Dari total 141 pemilik bidang tanah tersebut, ada sebanyak 78 bidang di antaranya yang sudah menyetujui harga yang diajukan.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Kota Kediri Gelar Workshop Public Speaking Guru PAUD

“Total uang ganti kerugiannya kurang lebih Rp 105 miliar,” beber Nanda.

Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Kota Kediri, Tutur Pamuji menjelaskan bahwa sebelumnya dari musyawarah tersebut ada tiga bidang yang telah memasuki musyawarah tahap ketiga, namun hasilnya baru satu bidang saja yang setuju.

Untuk musyawarah ketiga ini kan sudah musyawarah terakhir. Ada dua bidang yang masih belum setuju. Kami beri waktu 14 hari untuk menggugat di pengadilan,” tandasnya.

Apabila dalam waktu 14 hari mereka tidak juga mengajukan gugatan, secara aturan pembayaran akan diselesaikan dengan konsinyasi, yaitu dengan menitipkan uang ganti rugi di pengadilan setempat.

Kemudian terkait 78 bidang lainnya yang sudah menyetujui, pihaknya akan segera menjadwalkan pembayaran uang ganti rugi (UGR).

Hal itu tentunya dilakukan setelah panitia melakukan validasi berkas kepemilikan tanah terlebih dahulu.

“Karena berkas yang kami periksa juga banyak dan butuh kehati-hatian supaya tidak salah. Jadi kami mohon waktu estimasinya dua minggu,” tegasnya.

Berita Terkait

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung
Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata
204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito
Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Bupati Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Aktivis
Pemkab Kediri Fasilitasi 85 Jenis Pelayanan di MPP
Bupati Hanindhito Larang ASN Pemkab Kediri Pamer Gaya Hidup Berlebihan
Berita ini 85 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:30 WIB

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:57 WIB

204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito

Selasa, 30 September 2025 - 16:27 WIB

Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan

Selasa, 30 September 2025 - 16:25 WIB

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Berita Terbaru

News Update

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Selasa, 30 Sep 2025 - 16:25 WIB