Kematian Balita Tulungagung Janggal, Polisi Lakukan Autopsi

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 2 Februari 2024 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Polisi menemukan adanya kejanggalan terkait kematian balita asal Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung. Untuk memastikan penyebab kematiannya dilakukan autopsi terhadap jasad korban.
“Iya kami menilai ada kejanggalan atas kematian korban SF (5), sehingga malam ini dilakukan autopsi bersama Kedokteran Forensik Polda Jatim,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung Ipda Fatahillah Aslam, Kamis (1/2/2024).

VideoCapture 20240201 235953 2520971789 Kematian Balita Tulungagung Janggal, Polisi Lakukan Autopsi

Dari proses autopsi tersebut polisi akhirnya berhasil menyimpulkan penyebab kematian korban SF. Korban diduga tewas akibat adanya gangguan pada saluran pernapasan.
Secara garis besar kami temukan adanya gangguan saluran pernapasan, namun untuk penyebabnya masih kami dalami, belum bisa kami pastikan apakah dibekap atau apa,” jelasnya.

Menurutnya dalam proses autopsi ini pihaknya juga mengambil beberapa sampel dari darah dan dari bagian lambung. Rencananya sampel tersebut akan dikirimkan ke Laboratorium Forensik Polda Jatim guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami juga melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap beberapa cairan yang ditemukan di lokasi kejadian,” imbuhnya.

Lebih lanjut Fatahillah menjelaskan dalam autopsi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Iskak Tulungagung itu, pihaknya justru tidak menemukan adanya tanda-tanda keracunan pada jasad SF.

“Kalau korban ini belum kami temukan yang mengarah pada keracunan. Tapi kalau ibu korban dugaannya keracunan,” imbuh Fatahillah.

Dari autopsi akhirnya juga terungkap jika korban diduga telah tewas sebelum ibunya dilarikan ke rumah sakit karena muntah-muntah.

“Saat ibu korban dibawa ke rumah sakit, korban ini sudah meninggal, hanya saja waktu itu nenek korban tidak tahu, karena posisinya gelap dikira hanya tidur,” imbuhnya.

Baca Juga :  Gaji PNS Naik 8% di Tahun Politik

Kasus kematian korban SF bermula saat ibunya Yunyiar Maharani (32) pulang jualan makanan di Pasar Ngantru pada Rabu malam. Saat itu ibu korban menghampiri SF di rumah neneknya untuk dibawa pulang dan beristirahat.

Selanjutnya sekitar pukul 00.00 WIB suami Yunyiar menyusul pulang dari jualan. Tak lama kemudian Yunyiar mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke rumah sakit.

“Korban SF ditinggal di rumah dan akhirnya ditunggu lagi sama neneknya,” imbuh Fatahillah.

Awalnya nenek korban tidak menaruh kecurigaan sama sekali, namun setelah beberapa saat ia curiga karena tubuh korban semakin dingin dan tidak bergerak. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata korban telah meninggal dunia.

Follow WhatsApp Channel azmedia.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Antara Retorika Kekuasaan, Risiko Administratif, dan Rekonstruksi Berbasis AUPB
Akuntabilitas Polri Diuji: Dugaan Pelanggaran SOP Oknum Penyidik Kasus Pembunuhan Bayi di Tulungagung
LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung
Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata
204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito
Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Bupati Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Aktivis

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 02:20 WIB

Antara Retorika Kekuasaan, Risiko Administratif, dan Rekonstruksi Berbasis AUPB

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:14 WIB

Akuntabilitas Polri Diuji: Dugaan Pelanggaran SOP Oknum Penyidik Kasus Pembunuhan Bayi di Tulungagung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:30 WIB

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata

Selasa, 30 September 2025 - 16:27 WIB

Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan

Berita Terbaru