Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Derasnya air sungai di Desa/Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, membuat jembatan alternatif penghubung desa putus total. Akibatnya akses desa lumpuh dan warga terpaksa mengambil jalur memutar untuk mendapatkan akses antar desa.
Kepala Desa Kalidawir, Sujarwo mengatakan, jembatan putus yang ada di Desa/Kecamatan Kalidawir putus pada Jumat (15/3/2024).
Jembatan dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 2 meter itu putus akibat tidak mampu menahan derasnya aliran sungai yang mengalir.
Derasnya air sungai ini terjadi lantaran beberapa hari terakhir wilayah tersebut alami hujan deras dengan intensitas tinggi. Tentu hal ini membuat pondasi jembatan terkikis sehingga membuat jembatan tersebut ambruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Beberapa hari sebelum jembatan itu roboh memang kerap hujan deras dan air sungainya tinggi serta arusnya deras. Hingga pada Jumat (15/3/2024) jembatan itu roboh,” jelasnya, Minggu (17/3/2024).
Putusnya jembatan ini, mengakibatkan akses warga di Desa Kalidawir dan Desa Karangtalun terputus. Biasanya jembatan tersebut digunakan warga sekitar untuk beraktivitas maupun menuju persawahan.
Menurutnya warga terpaksa mengambil jalur memutar agar dapat mengakses wilayah yang dihubungkan oleh jembatan tersebut.
Mendapati hal ini, pihaknya melaporkan rubuhnya jembatan ke BPBD Tulungagung. Tujuannya agar mendapatkan penanganan maupun asesmen pasca peristiwa jembatan roboh. Kendati demikian, robohnya jembatan ini mengakibatkan kerugian Rp 300 juta.
“Perekonomian masyarakat di sekitar jembatan itu tentunya terganggu. Untuk kerugian ditaksir senilai Rp 300 juta yang mana awal jembatan itu dibuat menghabiskan anggaran segitu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi TKP untuk melakukan asesmen.
Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan tanda peringatan atas terputusnya jembatan tersebut.
Berdasarkan hasil asesmen, pihaknya membenarkan jika jembatan tersebut terputus akibat pondasi jembatan yang patah usai terkikis arus sungai.
Atas bencana alam ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk penanganan lebih lanjut.
“Karena penanganan jembatan roboh ini bukan ranah kami, sehingga kami koordinasikan dengan Dinas PUPR Tulungagung untuk tindak lanjutnya,” pungkasnya.***