Gejala Leptospirosis di Tulungagung, 1 Warga Sumbergempol Meninggal Dunia

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 9 Februari 2024 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menemukan satu pasien leptospirosis di tahun 2024 ini.
Pasien laki-laki asal Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol berusia 38 tahun ini meninggal dunia setelah dinyatakan positif leptospirosis.
Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, korban masuk ke rumah sakit setelah hari ke-6.

leptospirosis Gejala Leptospirosis di Tulungagung, 1 Warga Sumbergempol Meninggal Dunia

“Karena gejala leptospirosis ini memang seperti penyakit lain, seperti demam dan panas. Korban sempat berobat ke klinik umum,” ungkap Desi.

Setelah hari ke-6, korban mengalami kondisi semakin parah hingga dirujuk ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dokter yang menangani kemudian curiga korban terinfeksi bakteri leptospirosis sehingga melakukan pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan menyatakan pasien positif leptospirosis, namun akhirnya tak tertolong.

Baca Juga :  Pelajar di Kabupaten Tulungagung Meninggal Usai Olahraga

Setelah pasien meninggal, kami melakukan pemeriksaan kontak hingga radius 100 meter dari rumah korban, untuk memastikan kemungkinan penularan,” sambung Desi.

Penularan ini bukan dari pasien ke orang lain, namun melalui hewan yang menjadi vektor bakteri leptospirosis.

Leptospirosis sering disebut penyakit kencing tikus oleh masyarakat awam, karena bakterinya biasanya menyebar lewat kencing tikus yang sudah terpapar.

Namun bakteri ini juga bisa tinggal di dalam hewan lain, seperti babi, sapi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing kelinci, tupai, kucing dan lain-lain.

“Hasil pemeriksaan kontak, tidak ada warga yang mengalami gejala serupa, termasuk keluarga korban,” ungkap Desi.

Untuk memastikan penyebaran bakteri leptospirosis di hewan ternak, Dinkes menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan).

Baca Juga :  Stabilkan Harga Beras, Pemkab Tulungagung Inisiasi Operasi Pasar

Sementara Dinkes langsung melakukan upaya sosialisasi, untuk memberikan pemahaman masyarakat terkait penyakit zoonosis yang mematikan ini.

Masih menurut Desi, banyak faktor yang bisa membuat penyebaran penyakit ini di kawasan perdesaan.

“Kalau di perkotaan, biasanya dipicu kencing tikus yang disebarkan lewat banjir. Kalau di desa banyak faktor,” ujar Desa.

Tulungagung.

Pasien berasal dari sejumlah kecamatan, seperti Bandung, Boyolangu, Ngunut, Karangrejo dan Sendang.

Sementara di tahun 2022 ada 2 pasien leptospirosis di Tulungagung.

Gejala yang muncul seperti demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri betis dan paha, hingga gagal ginjal.

Berita Terkait

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung
Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata
204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito
Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Bupati Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Aktivis
Pemkab Kediri Fasilitasi 85 Jenis Pelayanan di MPP
Bupati Hanindhito Larang ASN Pemkab Kediri Pamer Gaya Hidup Berlebihan
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:30 WIB

LPK-RI Minta Kejelasan Status Jalan Waduk Wonorejo, Surati Bupati, BBWS, dan Perhutani, serta Ajukan RDP ke DPRD Tulungagung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Kediri Hidupkan Kembali Situs Tondowongso: Jejak Mataram Kuno Siap Jadi Destinasi Wisata

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:57 WIB

204 SK PPPK Formasi 2024 Diserahkan Wakil Bupati Kediri, Begini Pesan Mas Dhito

Selasa, 30 September 2025 - 16:27 WIB

Polres Tulungagung Gelar Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan

Selasa, 30 September 2025 - 16:25 WIB

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Berita Terbaru

News Update

Remaja 15 Tahun Tewas Seketika Disasak Mobil APV yang Ambil Jalur

Selasa, 30 Sep 2025 - 16:25 WIB