TULUNGAGUNG, AZMEDIA.CO.ID – Sepanjang tahun 2023, Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Tulungagung atau PDAM Tulungagung menangani 70 kasus kerusakan pipa distribusi miliknya lantaran berbagai masalah.
Hal itu membuat PDAM Tulungagung mengeluarkan ratusan juta untuk memperbaiki pipa kerusakan distribusi yang rusak tersebut.

Direktur Utama (Dirut), Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Tulungagung, Joko Purnomo mengatakan, pada tahun 2023 kemarin PDAM Tulungagung rutin melakukan perawatan pipa distribusi miliknya.
Perawatan itu tidak lain karena pipa distribusi tersebut mengalami kerusakan yang menyebabkan kebocoran air.
“Sebanyak 70 kasus kebocoran pipa itu tersebar di seluruh Kabupaten Tulungagung yang terjadi sepanjang tahun 2023 kemarin,” kata Joko Purnomo, Kamis (21/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait kerusakan pipa tersebut, ungkap Joko, sebenarnya dikarenakan berbagai faktor seperti pipa yang sudah berusia lama, mengingat masih banyak pipa distribusi yang sudah ada sejak tahun 1984.
Kemudian, kerusakan pada pipa distribusi milik PDAM juga bisa disebabkan karena pipa crossing di jalan yang kerap dilalui kendaraan berat, sehingga menyebabkan pipa ambles.
Meski demikian, kerusakan seperti itu masih tergolong wajar yang mana tidak terlalu memberatkan petugas saat proses perbaikan.
Disinggung terkait biaya perawatan, Joko menyebut jika perawatan pipa distribusi ke pelanggan itu menghabiskan anggaran senilai Rp 100 juta.
Meski demikian, sebenarnya dalam satu tahun, pihaknya menganggarkan dana untuk perbaikan pipa distribusi tersebut senilai Rp 200 juta pertahun.
Menurut Joko, selain perawatan akibat kerusakan pipa distribusi, pada tahun 2023 kemarin pihaknya juga melakukan peremajaan pipa untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan.
“Di Rejotangan itu tingkat kebocoran pipanya sangat tinggi karena usianya sudah sangat tua. Ditambah lagi sparepartnya juga sudah tidak ada dan perawatannya sangat mahal, sehingga kami memutuskan untuk menggantinya,” pungkasnya.