Tulungagung, AZMEDIA.CO.ID – Bulan suci ramadan merupakan belum yang penuh berkah. Yang mana setiap amal ibadah akan digandakan oleh Allah SWT.
Tak kalah pentingnya juga untuk kembali memupuk cinta kepada Allah SWT, agar kebiasaan beribadah di bulan ramadan akan tertular di bulan-bulan selanjutnya.

Dosen Akhlak Tasawuf UIN Satu Tulungagung, Mohammad Ja’far As-Shodiq mengatakan, mencintai Allah merupakan bentuk lahiriah manusia.
Yang mana setiap manusia diciptakan dengan rasa cinta terhadap Allah SWT. Namun seiring beranjaknya usai, rasa cinta kepada Allah SWT akan memudar sesuai dengan amal ibadah yang dilakukan di dunia.
Pada bulan suci ramadan inilah kesempatan bagi umat manusia untuk kembali merasakan indahnya cinta kepada Allah SWT. Sebab, pada bulan ramadan rahmat dan cinta kasih Allah SWT dilimpahkan ke muka bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada dasarnya kita itu diciptakan sekaligus dengan rasa cinta terhadap Allah SWT. Namun seiring berjalannya usia, ada hijab yang menutupi atau memudarkan rasa cinta itu. Maka di bulan ramadan lah, kita diberi kesempatan untuk kembali merasakan cinta kepada Allah dengan beribadah kepada-NYA,” jelasnya Senin (11/3/24).
Menjemput cinta Allah SWT di bulan ramadan merupakan suatu hal yang didambakan oleh umat muslim. Sejatinya Allah SWT tidak membatasi atau memilah siapa saja yang dapat merasakan cinta kasih di bulan penuh berkah ini.
Melainkan manusialah yang patut untuk menjemput cinta itu. Yang mana cinta dari Allah SWT tersirat dalam setiap peribadatan yang dilakukan oleh umatnya.
“Seperti halnya kita jatuh cinta dengan lawan jenis, melihat apapun yang mengingatkan kepada dia akan menimbulkan respon yang membuat kita memantaskan diri agar enak dipandang oleh dia. Begitu pula dalam mencintai Allah SWT,” ucapnya.
“Karena nur atau cahaya dari Allah SWT inilah yang kemudian menjadi alam semesta. Bayangkan betapa indahnya karunia ini, apalagi di bulan ramadan justru cinta dari Allah SWT itu semakin dicurahkan lebih dan lebih untuk umatnya,” paparnya.
Mendapati hal tersebut, dengan merawat dan menjaga hati untuk selalu mengucap namanya itu dapat membawa ke jalan-jalan yang diridhoi pada bulan ramadan ini. Dengan begitu menjalani ibadah baik ibadah wajib maupun sunnah di bulan ramadan akan lebih tenang.
“Dzikir itulah yang mengikat cinta kita kepada Allah SWT. Dengan senantiasa berzikir, menjalani ibadah di bulan ramadan ini akan semakin berarti,” pungkasnya.***