Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Microsoft mengungkap para hacker dari berbagai negara mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melancarkan serangan siber. Bisakah serangan siber yang semakin canggih ini ditangkal?
Microsoft, dalam laporan ‘Navigating Cyberthreats and Strengthening Defenses in the Era of AI’, mengungkap Lanskap ancaman siber telah menjadi lebih menantang karena para penjahat yang semakin termotivasi, semakin canggih, dan memiliki sumber daya yang lebih baik.
Pelaku ancaman dan pihak yang bertahan sama-sama melirik AI, termasuk large language model (LLM), untuk meningkatkan produktivitas mereka dan memanfaatkan platform yang dapat diakses yang sesuai dengan tujuan dan teknik serangan mereka.
Meskipun motif dan kecanggihan pelaku ancaman berbeda-beda, mereka memiliki tugas yang sama saat melancarkan serangan,” kata Microsoft dalam laporannya, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tugas-tugas tersebut meliputi pengintaian, seperti meneliti industri, lokasi, dan hubungan calon korban; pengkodean, termasuk meningkatkan skrip perangkat lunak dan pengembangan malware; dan bantuan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa manusia dan mesin,” lanjut keterangan itu.
Merespons hal tersebut, Microsoft bersama OpenAI dan sejumlah negara kemudian mengidentifikasi berbagai ancaman intelejen dari berbagai negara yang menggunakan AI.
Keterlibatan tentatif dengan LLM ini dapat mencerminkan perluasan perangkat pengumpulan intelijen dan fase eksperimental dalam menilai kemampuan teknologi yang sedang berkembang.
Microsoft, dalam laporannya, juga mengungkap modus penipuan yang memanfaatkan AI. Sintesis suara adalah salah satu contohnya. Teknologi saat ini cukup memakai bahan sampel suara selama tiga detik buat melatih model AI untuk terdengar seperti siapa pun.
Bahkan, sesuatu yang tidak berbahaya seperti sapaan pesan suara Anda dapat digunakan untuk mendapatkan sampel yang memadai.
Sebagian besar cara kita berinteraksi satu sama lain dan menjalankan bisnis bergantung pada pemeriksaan identitas, seperti mengenali suara, wajah, alamat email, atau gaya penulisan seseorang.