Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Aplikasi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) dikeluhkan lamban dan beberapa kali mengalami server down saat digunakan.
Akibatnya, banyak petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Tulungagung yang harus bekerja selama 26 jam nonstop mulai dari proses pemungutan suara sampai rekapitulasi di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
Salah satu petugas KPPS asal Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, WD, mengungkapkan salah satu penyebab pekerjaan yang dilakukan membutuhkan banyak waktu adalah karena aplikasi Sirekap.
Aplikasi rekapitulasi hasil pemilu itu beberapa kali mengalami server down. Lalu saat input data pun, aplikasi juga tidak bisa mendeteksi dengan baik.
“Server down yang mengakses seluruh Indonesia dalam satu waktu. Lalu saat input data, semisal angka yang kita masukan itu 41, tapi di aplikasi terdeteksi 91 seperti itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendala itu membuat pekerjaan menjadi sangat lama, WD sendiri mengaku menyelesaikan seluruh pekerjaannya dalam Pemilu kali ini hingga 26 jam lebih.
Pekerjaannya dalam melakukan pemungutan dan rekapitulasi suara di TPS dimulai pada hari rabu (14/2) pukul 05.00 pagi, kemudian berakhir pada keesokan harinya yakni pada kamis (15/2) pukul 07.00 pagi.
“Capek banget, seharian ini tidur karena kecapekan, tadi mungkin jam 7 pagi semuanya baru kelar,” kata WD, saat dikonfirmasi koran ini pada kamis sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Anggota KPU Tulungagung divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Muchamat Amarodin membeberkan sebenarnya proses rekapitulasi di TPS hampir seluruhnya rampung sebelum pukul 24.00.
Yang menjadi lama, adalah saat melakukan pengisian Sirekap yang selama digunakan banyak dikeluhkan oleh para petugas KPPS mengalami lemot dan server down.
“Saat pengisian Sirekap memang membutuhkan banyak waktu. Aplikasi beberapa kali mengalami down juga karena digunakan diseluruh Indonesia,” katanya.
Lalu dari pantauan yang dilakukan, rata-rata petugas KPPS Tulungagung menyelesaikan seluruh pekerjaannya pada kamis pukul 01.00 – 03.00 dini hari.
Pada prinsipnya, cepat atau lambat pekerjaan diselesaikan dipengarhui banyak faktor. Mulai dari personil KPPS di masing-masing TPS ataupun hal-hal teknis lainnya termasuk aplikasi Sirekap.
“Ketambahan aplikasi Sirekap cukup menguras tenaga teman-teman KPPS. Tadi malam saya berkeliling di beberapa TPS itu rata-rata selesainya pada jam 12 lebih. Ada yang pulang sampai jam 3-4 dini hari,” katanya.
Amar menyebut masa kerja petugas KPPS di Tulungagung akan berakhir sampai 25 Februari mendatang.
Selama periode hari ini (kemarin 15/2/2024) sampai nanti 25 Februari, kebutuhan selutuh petugas KPPS di kabupaten ini dipastikan akan diperhatikan termasuk masalah kesehatan.
“Sampai saat ini memang belum ada laporan yang masuk ke KPU Tulungagung terkait adanya petugas KPPS yang sakit,”
“Namun kabarnya dibeberapa wilayah ada temen-temen KPPS yang kelelehan karena beban kerja yang berat,” katanya.***