Tulungagung,AZMEDIA.CO.ID-Harga komoditas beras di pasar tradisional di Tulungagung terus alami kenaikan. Terhitung, harga komoditas beras kemasan 5 kilogram bertengger diharga Rp75 ribu.
Pedagang pasar Ngemplak, Seran mengatakan, beberapa waktu terakhir harga komoditi beras terus alami kenaikan harga. Diketahui fenomena kenaikan harga pada beras ini sudah terjadi sejak pergantian tahun lalu.
“Dari awal tahun baru itu harga beras sudah naik harganya. Sampai sekarang pun masih naik, belum ada penurunan harga,” jelasnya Senin (5/2/2024).
Berdasarkan data, harga komoditas beras meroket hingga Rp75 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Bahkan harga beras premium kemasan 5 kilogram dibandrol dengan harga Rp78 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada yang sampai Rp78 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Harga semua merek beras naik di pasaran,” ucapnya.
Diketahui kenaikan harga komoditi beras ini telah naik dari harga awal didistributor. Dia mengaku, untuk beras merek Koi Biru kemasan 5 kilogram harga dari distributor sebesar Rp73 ribu dan dijual Rp75 ribu.
Kemudian beras merek Ongko Songo mencapai Rp72 ribu dari distributor dan dijual Rp74 ribu.
“Ya kalau dengan harga sebesar itu, harga perkilogramnya ketemu Rp15 ribu,” paparnya.
Lalu untuk komoditas cabai, terus alami fluktuasi harga setiap harinya. Artinya harga komoditi cabai itu berubah-ubah setiap bergantinya hari. Namun harga komoditas cabai ini tak jauh dari angka Rp30 ribu per kilogram.
“Kalau harga cabai itu tidak pasti. Kadang hari ini bisa turun, besoknya naik. Bisa juga setiap hari ada kenaikan, naiknya tidak langsung tinggi sekitar Rp1 ribuan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk komoditi sayur yakni kentang juga mengalami kenaikan yang signifikan. Kini harga komoditi kentang di pasaran mencapai Rp20 ribu perkilogramnya.
Dimana sebelumnya harga kentang tidak pernah setinggi harga saat ini.
Disinggung soal ketersediaan bahan pokok di pasaran, dia mengaku, apabila ketersediaan seluruh barang pokok terbilang aman dan tidak ada kendala sama sekali. Yang mana naiknya harga bahan pokok tersebut terjadi akibat fluktuasi harga pasar.
“Kalau stok itu aman semua, tidak ada yang langka,” pungkasnya.***